Apa itu indikator RSI dalam dunia trading forex?
Indikator RSI merupakan singkatan dari Relative Strength Index. Indikator ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga yang diterjemahkan ke dalam indikator yang memiliki selang evaluasi antara 0-100. RSI (Relative Strength Index) diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 lewat bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.
Secara matematis rumus RSI dituliskan sebagai berikut : RSI = 100 - (100/(1+RS)), dengan RS = (AG/AL).
Indikator RSI merupakan singkatan dari Relative Strength Index. Indikator ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga yang diterjemahkan ke dalam indikator yang memiliki selang evaluasi antara 0-100. RSI (Relative Strength Index) diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 lewat bukunya New Concepts in Technical Trading Systems.
Secara matematis rumus RSI dituliskan sebagai berikut : RSI = 100 - (100/(1+RS)), dengan RS = (AG/AL).
RS = Relative Strength - merupakan rasio antara dua buah XMA yang dihaluskan.
AG = Average price gain pada periode yang telah ditentukan. Diperoleh melalui total gain dibagi periode yang dipakai.
AL = Average price loss pada periode yang ditentukan. Diperoleh melalui total loss dibagi periode yang dipakai.
Beberapa info yang bisa kita peroleh dari analisis dengan memakai indikator RSI ialah :
- Konfirmasi kondisi overbought / oversold
- Konfirmasi kondisi positive atau negativ divergence.
- Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah gerakan dominan pada kenaikan ataukah dominan penurunan
Kondisi Overbought / Oversold berdasarkan RSI
Aturan umum yang dapat berlaku ialah kondisi overbought diperoleh ketika RSI memotong garis 70 (sinyal untuk jual / sell) dan akan oversold kalau RSI mulai memotong garis 30 (sinyal untuk beli / buy). Aturan ini memang tidaklah mutlak, tergantung dengan kondisi yang ada, sehingga perlu diuji dengan eksperimen yang sebaiknya anda lakukan sendiri.
The Centerline Crossover
RSI juga sanggup dipergunakan untuk mengukur kekuatan dari momentum kenaikan atau penurunan harga. Jika pada MACD crossover terjadi pada garis 0 maka pada RSI terjadi pada garis 50. Bila garis RSI telah menembus centerline (garis 50) dari bawah maka saat itu sedang terjadi trend kenaikan harga. Besarnya momentum itu sendiri sebanding dengan besar nilai RSI yang sedang terjadi. Demikian juga berlaku sebaliknya, ketika garis RSI menembus centerline dari atas ke bawah maka harga cenderung mengarah pada trend turun.
0 komentar: