Ekonomi Pertanian - Ilmu ekonomi pertanian adalah salah satu cabang ilmu baru dalam dunia perekonomian, jikalau dirunut ke belakang sejarah ekonomi pertanian sebagai salah satu cabang ilmu dimulai dari awal abad 20 pasnya tahun 1890 di mana saat itu telah berlangsung depresi pertanian di Amerika Serikat sehingga dirasa perlu untuk memekarkan suatu cabang ilmu baru yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan kebutuhan suatu negara akan ilmu ekonomi pertanian yang sesuai sehingga tak berlangsung lagi depresi pertanian di masa yang akan tiba.
Universitas Cornell adalah universitas pertama kali yang mengajarkan ilmu ekonomi pertanian melalui mata kuliah "Economics of Agriculture" pada tahun 1901 dan mata kuliah Farm Management pada tahun 1903, lalu selanjutnya di susul Universitas Ohio yang mengajarkan ilmu ekonomi pertanian melalui mata kuliah Rural Economics pada tahun 1892. Sejak tahun 1910 mulailah mata kuliah ekonomi pertanian reguler diajarkan ditiap universitas yang ada di Amerika Serikat.
Sementara di Eropa oleh Von Der Goltz pada tahun 1885. Sementar di negara kita sendiri Indonesia, ilmu ekonomi pertanian mulai di ajarkan oleh Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) yang di bentuk pada bulan Februari 1969 di Ciawi, Bogor semakin mengukuhkan posisi ilmu ekonomi pertanian di indonesia dan di perkuat oleh Repelita pada masa orde baru yang mengukuhkan sektor ekonomi dan pertanian sebagai target utama pembangunan negara.
Namun itu tak di sadari oleh banyak pihak banyak lahan-lahan produktif mesti alih fungsi dengan perumahan maupun industri begitu pula dengan tenaga ahli yang semakin berkurang dan kurang tertarik pada bidang ekonomi pertanian di banding cabang ekonomi lainnya.
Universitas Cornell adalah universitas pertama kali yang mengajarkan ilmu ekonomi pertanian melalui mata kuliah "Economics of Agriculture" pada tahun 1901 dan mata kuliah Farm Management pada tahun 1903, lalu selanjutnya di susul Universitas Ohio yang mengajarkan ilmu ekonomi pertanian melalui mata kuliah Rural Economics pada tahun 1892. Sejak tahun 1910 mulailah mata kuliah ekonomi pertanian reguler diajarkan ditiap universitas yang ada di Amerika Serikat.
Sementara di Eropa oleh Von Der Goltz pada tahun 1885. Sementar di negara kita sendiri Indonesia, ilmu ekonomi pertanian mulai di ajarkan oleh Prof. Iso Reksohadiprojo dan Prof. Ir. Teko Sumodiwirjo, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) yang di bentuk pada bulan Februari 1969 di Ciawi, Bogor semakin mengukuhkan posisi ilmu ekonomi pertanian di indonesia dan di perkuat oleh Repelita pada masa orde baru yang mengukuhkan sektor ekonomi dan pertanian sebagai target utama pembangunan negara.
Kaitan Antara Ekonomi dan Pertanian Dalam Ilmu Ekonomi Pertanian
Di negara Agraris seperti Indonesia bahkan di negara maju sekalipun, sektor pertanian adalah sektor yang tak dapat dikesampingkan keterletakannya. Karena posisi pertanian yang menopang sektor lain seperti Industri dan pangan, sehingga sektor pertanian menjadi sangatlah penting keterletakannya. Pangan di dalam ilmu ekonomi masuk dalam salah satu kriteria utama di samping sandang dan papan. Jadi sektor pertanian sebagai penyuplai pangan menjadi salah satu elemen penting bagi perekonomian satu negara. Jika di artikan maka definisi ekonomi pertanian kurang lebih berisi ilmu ekonomi yang mempelajari masalah-masalah yang menyangkut dengan pertanian, sehingga dapat dicari penanggulangan dan jalan keluarnya.Posisi Indonesia Dalam Bidang Ekonomi Pertanian
Seperti sudah dibahas di atas, Indonesia sebagai negara agraris yang sangatlah menggantungkan diri dari hasil pertanian seperti beras, jagung, singkong, sayuran, buah-buahan dan lain lain sebagai bahan pangan utama yang dikonsumsi masyarakat. Maka jikalau kita sadari sebenarnya bidang ekonomi pertanian di negara kita adalah salah satu sektor terpenting yang mesti diberdayakan, karena hasil pertanian diserap dengan tinggi oleh masyarakat.Namun itu tak di sadari oleh banyak pihak banyak lahan-lahan produktif mesti alih fungsi dengan perumahan maupun industri begitu pula dengan tenaga ahli yang semakin berkurang dan kurang tertarik pada bidang ekonomi pertanian di banding cabang ekonomi lainnya.

0 komentar: