Sunday, October 7, 2018

Tips Manajemen Resiko Trading



Manajemen resiko dalam trading adalah suatu hal wajib. Salah dalam manajemen resiko bisa berdampak pada kerugian yang sangat besar. Untuk itu lah kita butuh masukan dalam manajemen resiko trading agar kita tidak terjerumus dalam kehancuran.

Berikut ini adalah beberapa tips risk management dari Rick Wright, seorang analis dan instruktur trading yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun serta telah banyak memperoleh penghargaan atas ilmunya.


Tips 1: Besarnya resiko per trade diatur antara 0.5% sampai 2% dari balance account

Jika besarnya nilai balance account trading Anda adalah $10,000, maka resiko dari setiap kali trade adalah sekitar $50 sampai $200. Alasannya adalah jika nantinya ternyata Anda mengalami kondisi loss yang berturut-turut, maka Anda tidak akan terlalu cepat terkena margin call dan masih akan memiliki kesempatan berikutnya untuk memperoleh profit.                                                                                                    
                                   
Tips 2: Jumlah posisi trading pada saat yang sama tidak boleh lebih dari 4

Jika besarnya resiko per trade adalah 2% dari balance account dan Anda menggunakan trading leverage 200:1, dengan misalnya membuka 40 posisi pada saat yang bersamaan berarti Anda telah mempertaruhkan seluruh balance dari account trading Anda. Sekalipun Anda adalah seorang trader yang agresif, cara trading seperti itu akan menjadi sangat sembrono dan terlalu berlebihan. Anda sangat mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengatur perdagangan Anda. Dianjurkan agar pada saat yang sama Anda tidak usah membuka lebih dari 4 posisi trade.


Tips 3: Tentukan frekuensi trade per hari, per minggu atau per bulan Anda.

Hal ini bergantung pada gaya trading Anda, tetapi dianjurkan agar Anda menentukan frekuensi trade Anda dalam sehari, seminggu atau sebulan. Data ini nantinya akan Anda perlukan ketika membuat jurnal dalam trading plan (rencana trading) untuk melakukan evaluasi dari trading Anda.


Tips 4: Memperkecil position size (ukuran lot per trade) ketika melakukan trading melawan trend

Jika Anda adalah seorang trader jangka menengah atau pun swing trader yang biasa berpatokan pada chart daily untuk trend utama, tetapi lebih suka melihat peluang trading pada time frame 15 menit dengan trend yang berlawanan, maka Anda bisa mulai masuk dengan position size setengah dari ukuran lot pada saat Anda trading pada trend utama. Jika Anda mempergunakan aturan 2% dari balance account untuk trading pada trend utama, maka Anda bisa menerapkan 1% untuk trend yang berlawanan.

Alasannya sederhana saja: Anda tentunya tidak mengharapkan profit besar untuk trade yang berlawanan dengan trend utama, jadi akan lebih aman rasanya jika resiko Anda lebih sedikit guna mengantisipasi jika trend pada time frame rendah tersebut kemudian berbalik arah. Biasanya para trader menggunakan cara trading seperti ini apabila sedang terjadi retracement yang kuat pada trend utama. Level target profit memang kecil, namun demikian juga level resikonya.


Tips 5: Menetapkan besarnya persentase resiko per hari atau per minggu

Jika account trading Anda sebesar $10,000 dengan resiko per trade 2%, akankah Anda membuka 20 posisi trading dalam sehari? Atau membuka 20 posisi trading dalam seminggu? Jika seluruh posisi trading Anda mengalami loss, maka Anda akan mengalami kerugian sebanyak $200 x 20 = $4,000 atau sama dengan 40% dari total balance account Anda.

Hal ini sering dilewatkan oleh para trader ketika menyusun rencana trading dan baru disadari kemudian setelah mengalami beberapa kali loss dalam 2 hari, 3 hari, atau seminggu. Walau pun sangat relatif dan ini tergantung dari strategi trading Anda, tetapi alangkah baiknya Anda menetapkan besarnya resiko per periode waktu trading, misalnya saja 5% per hari atau 8% per minggu.


Tips 6: Gunakan trailing stop atau geser level stop loss Anda ketika sedang profit

Trader yang berpengalaman tentu saja biasa melakukannya. Dari pengalaman ‘sakit hati’ mereka akibat profit yang sudah tergenggam akhirnya ‘terbang’ begitu saja. Jika Anda tidak selalu bisa sepenuh waktu memonitor layar komputer, Anda bisa mempergunakan cara manual dengan menggeser level stop loss jika trade Anda sudah dalam kondisi profit, paling tidak cukup ke level breakeven. Sebaiknya Anda melakukan serangkaian proteksi dini pada profit yang telah Anda peroleh.

Related Posts:

0 komentar: