Sebagai seseorang yang terjun ke dalam dunia trading, tentu kita harus mempertimbangkan masak-masak soal untung-rugi. Jangan gelap mata dan hanya berpikir tentang keuntungan saja. Untuk itu kita harus mengetahui pengelolaan resiko trading karena ini berhubungan dengan keadaan untung-rugi.
Seperti juga bidang usaha lainnya, investasi keuangan dalam bidang forex juga memiliki resiko yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Namun demikian, hal yang sangat menarik dari bisnis ini adalah bahwa potensi resiko itu dapat kita atur sejak awal, sehingga dapat diketahui potensi tingkat kerugian yang akan kita alami.
Manajemen Resiko Trading yang Paling Sering Digunakan
Cut loss
Manajemen Resiko Trading yang Paling Sering Digunakan
Cut loss
Cut loss adalah suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi posisi dalam kondisi rugi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi. Umumnya cut loss ini mulai dilakukan pada kisaran kerugian 30 poin hingga 50 poin.
Contoh:
Kita open buy pada GBP/USD 1.8850 1 lot.
Ternyata harga bergerak turun diikuti dengan sinyal turun yang mulai dalam. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi, maka pada harga GBP/USD sudah mencapai GBP/USD 1.8820, kita dapat langsung saja melikuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD 1.8850 – GBP/USD 1.8820).
Kita open buy pada GBP/USD 1.8850 1 lot.
Ternyata harga bergerak turun diikuti dengan sinyal turun yang mulai dalam. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi, maka pada harga GBP/USD sudah mencapai GBP/USD 1.8820, kita dapat langsung saja melikuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD 1.8850 – GBP/USD 1.8820).
Switching
Switching merupakan tindakan di mana kita melakukan likuidasi terhadap posisi pertama, kemudian entry kembali pada posisi yang berlawanan dari posisi pertama tadi.
Contoh:
Kita open buy GPB/USD 1.8550 1 lot.
Setelah harga bergerak ternyata menjadi GPB/USD 1.8850, kita pun hendak melikuidasi posisi tersebut (close sell). Kemudian, kita lanjutkan open sell pada GPB/USD 1.8840. Dalam kondisi seperti ini kita sudah menderita kerugian sebanyak 10 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8840), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.
Kita open buy GPB/USD 1.8550 1 lot.
Setelah harga bergerak ternyata menjadi GPB/USD 1.8850, kita pun hendak melikuidasi posisi tersebut (close sell). Kemudian, kita lanjutkan open sell pada GPB/USD 1.8840. Dalam kondisi seperti ini kita sudah menderita kerugian sebanyak 10 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8840), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.
Locking
Tindakan locking ini sering dilakukan pada saat kita berada dalam keadaan floating profitloss. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau untuk mempertahankan keuntungan, maka kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga disebut sebagai hedging position.
Contoh:
Kita open buy GPB/USD 1.8550 1 lot.
Ini adalah posisi pertama kita. Pada saat yang bersamaan, kita pun melakukan open sell GBP/USD 1.8845, sebagai posisi kedua kita. Jika kemudian ternyata harga menuju GPB/USD 1.8820, lalu kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita sudah merugi 30 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8820), sedang pada posisi kedua kita memperoleh keuntungan 25 poin (GPB/USD 1.8845 - GPB/USD 1.8820). Secara neto, jatuhnya kita hanya merugi 5 poin (30 poin – 25 poin).
Kita open buy GPB/USD 1.8550 1 lot.
Ini adalah posisi pertama kita. Pada saat yang bersamaan, kita pun melakukan open sell GBP/USD 1.8845, sebagai posisi kedua kita. Jika kemudian ternyata harga menuju GPB/USD 1.8820, lalu kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita sudah merugi 30 poin (GPB/USD 1.8850 - GPB/USD 1.8820), sedang pada posisi kedua kita memperoleh keuntungan 25 poin (GPB/USD 1.8845 - GPB/USD 1.8820). Secara neto, jatuhnya kita hanya merugi 5 poin (30 poin – 25 poin).
Averaging
Averaging merupakan suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita berada dalam keadaan floating loss, di mana posisi pertama dibiarkan terbuka.
Contohya:
Kita open buy GPB/USD 1.8850 1 lot.
Pada saat harga mulai turun kita open position lagi dengan posisi open buy di harga GPB/USD 1.8800.
Waktu harga kemudian naik menjadi GPB/USD 1.8900 kita pun dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, maka modal rata–rata kita adalah GPB/USD 1.8825 (GPB/USD 1.8850+GPB/USD 1.8800/2). Sedangkan closing price yang kita dapatkan adalah GPB/USD 1.8900 sehingga, total keuntungan kita adalah 75 poin (GPB/USD 1.8900 - GPB/USD 1.8825).
Kita open buy GPB/USD 1.8850 1 lot.
Pada saat harga mulai turun kita open position lagi dengan posisi open buy di harga GPB/USD 1.8800.
Waktu harga kemudian naik menjadi GPB/USD 1.8900 kita pun dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, maka modal rata–rata kita adalah GPB/USD 1.8825 (GPB/USD 1.8850+GPB/USD 1.8800/2). Sedangkan closing price yang kita dapatkan adalah GPB/USD 1.8900 sehingga, total keuntungan kita adalah 75 poin (GPB/USD 1.8900 - GPB/USD 1.8825).
0 komentar: