Apa Itu Analisa Teknikal Forex?
Ada dua jenis analisa di dalam forex trading, yaitu analisa teknikal dan fundamental. Sekarang kita akan coba bahas bagian analisa teknikal terlebih dahulu. Analisa teknikal adalah analisa pergerakan harga yang didasarkan pada hitungan matematis (rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu instrumen dengan rumus-rumus matematis tertentu, maka dapat menunjukkan citra atau prediksi di masa depan.
Pihak yang cenderung memakai analisa teknikal sering disebut sebagai chartist, alasannya ialah mereka banyak bekerja dengan bantuan chart. Para chartist percaya bahwa mereka sanggup mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang menurut observasi pergerakan kurs di masa lalu. Menurut chartist suatu sejarah niscaya akan berulang. Dengan memakai chart, trader sanggup melihat :
Ada dua jenis analisa di dalam forex trading, yaitu analisa teknikal dan fundamental. Sekarang kita akan coba bahas bagian analisa teknikal terlebih dahulu. Analisa teknikal adalah analisa pergerakan harga yang didasarkan pada hitungan matematis (rumus, grafik, chart, dsb). Dengan memadukan pergerakan suatu instrumen dengan rumus-rumus matematis tertentu, maka dapat menunjukkan citra atau prediksi di masa depan.
Pihak yang cenderung memakai analisa teknikal sering disebut sebagai chartist, alasannya ialah mereka banyak bekerja dengan bantuan chart. Para chartist percaya bahwa mereka sanggup mengetahui pola-pola pergerakan harga kurs di masa mendatang menurut observasi pergerakan kurs di masa lalu. Menurut chartist suatu sejarah niscaya akan berulang. Dengan memakai chart, trader sanggup melihat :
- Volume transaksi
- Trend
- Level-level psikologis (support dan resistance).
- Periode waktu yang terjadi.
Untuk sanggup mengetahui hal di atas maka analisa teknikal didukung pula oleh indikator yang jumlahnya bisa mencapai 250an lebih. Dengan macam-macam tujuan dan tingkat kerumitan yang berbeda-beda pula. Namun anda tidak perlu bingung tentang bagaimana cara menggunakannya. Semakin banyak indikator malahan akan membuat kita jadi semakin pusing. Lebih baik cukup gunakan indikator mana yang anda betul-betul pahami, lebih baik sedikit dan sederhana tetapi anda menguasai dan tahu mana kelebihan dan kekurangannya.
Beberapa indikator yang lazim digunakan secara garis besarnya ada 3 jenis indikator yaitu:
1. Price Momentum Indicator (Oscillator)
1. Price Momentum Indicator (Oscillator)
Jenis indikator ini biasa dipakai untuk mengidentifikasi situasi oversold atau overbought. Momentum indikator juga dapat dipakai untuk melihat apakah suatu trend masih akan berlanjut atau semakin melemah. Contoh indikatornya:
- Stochastic Oscillator
- Relative Strength Index (RSI)
- CommodityChannel Index (CCI)
2. Trend Following Indicator
Indikator ini biasa dipakai untuk mengidentifikasi awal dan akhir dari suatu trend (kecenderungan pergerakan dalam satu arah harga) atau kapan suatu trend akan berubah sehingga bisa diketahui kapan waktu terbaik untuk membuka dan menutup posisi trading. Contoh indikatornya:
- Moving Average (MA)
- Moving Average Convergence - Divergence (MACD)
- Directional Movements Index (DMI)
- Parabolic SAR
3. Volatility Indicator
Indikator ini biasa dipakai untuk melihat kekuatan pasar yang dilihat dari fluktuasi harga dalam satu periode waktu tertentu. Pasar akan dikatakan mempunyai volatility yang tinggi kalau pergerakan harga berlangsung naik turun secara tajam atau sangat fluktuatif di mana terjadi selisih harga yang besar antara harga tertinggi dengan terendah.
- Bollinger Bands
0 komentar: