Friday, September 21, 2018

Apa Itu Trend, Support, Resistance, Overbought Dalam Forex

Trend
Dalam pembicaraan kali ini kita akan membahas istilah-istilah yang berafiliasi langsung dengan perkembangan harga. Di dalam aktivitas trading, laba bisa didapat dari menentukan pergerakan harga. Terlepas apakah gerakannya naik ataupun turun. Kecenderungan pergerakan dalam satu arah harga ini biasa disebut sebagai trend harga. Secara sederhana, garis trend  (trend line) ialah sebuah garis yang menghubungkan sedikitnya 2 titik harga atau lebih dan kemudian diperpanjang sampai beberapa periode ke depan.

Menentukan trend yang sedang terjadi adalah hal yang sangat penting. Mengabaikannya berarti sama saja dengan menyiapkan diri untuk kehilangan uang. Secara garis besar garis trend bisa dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Trend meningkat /uptrend (Bullish Market).


2. Trend menurun/downtrend (Bearish Market).


3. Trend mendatar/horizontaltrend (Sideways/Consolidation).




Support dan Resistance

Hal berikutnya yang harus benar-benar diperhatikan ialah Support dan Resistance. Sekarang mari coba kembali perhatikan grafik trend. Baik itu uptrend maupun downtrend niscaya akan ada akhirnya. Setiap kenaikan akan mencapai suatu titik puncak, yang setelah sampai akan berhenti naik kemudian akan kembali turun. Demikian juga sebaliknya. Titik dimana kenaikan dan penurunan harga berhenti itulah yang kemudian disebut sebagai titik support dan resistance. Batas bawah pergerakan harga disebut support, sedangkan titik batas atas pergerakan harga disebut resistance



Anda harus memperhatikan dua titik ini sehingga bisa memprediksi apakah trend suatu harga masih berlangsung lama ataukah akan berhenti dan kemudian sideways atau berbalik ke trend lawannya. Ada banyak cara untuk kita mengetahui mengetahui titik support dan resistance. Bisa memakai indikator  ataupun deret Fibonaci. Kita akan coba membahas hal ini dalam materi selanjutnya.

Overbought dan Oversold

OB dan OS (Overbought dan oversold) ialah kondisi di mana harga sudah tidak sanggup melanjutkan trendnya alasannya ialah harga terlalu tinggi atau terlalu rendah. Di saat harga dalam trend naik, maka dalam keadaan ini mata uang akan lebih mahal dari biasanya. Misalnya EUR/USD sedang menanjak naik, itu berarti EUR sedang bertambah mahal nilainya dibandingkan USD. Para pemilik modal akan aksi buy, alasannya ialah karena pergerakan EUR naik dan juga mereka masih punya modal untuk membeli. Karena banyak yang beli maka harga EUR akan terus bertambah naik. Namun pada suatu titik EUR akan berhenti naik karena alasannya ialah para pemilik modal sudah tidak mau lagi membeli. Selain faktor harga yang sudah terlalu tinggi, kemungkinan juga mereka sudah tidak memiliki modal untuk melakukan pembelian lagi. Titik inilah yang kemudian disebut sebagai overbought (OB).

Demikian juga sebailknya di saat downtrend terjadi. Untuk pasangan EUR/USD tadi misalnya, di saat downtrend berarti EUR bertambah murah nilainya bila dibandingkan dengan USD. Para pemilik modal akan menjual stok uangnya. Namun akan terjadi suatu titik di mana mereka sudah tidak mau lagi menjual asetnya karena alasannya ialah harga sudah terlalu murah, dan juga kemungkinan karena uang mereka sudah habis untuk dijual. Titik inilah yang kemudian disebut sebagai oversold/OS.


0 komentar: