Friday, December 18, 2015

Pendapatan Pasif vs Pendapatan Aktif dan alternatif investasi

Apakah anda kenal istilah penghasilan pasif ? 




Baiklah, berpedoman istilah pasif income ialah penghasilan yang dihasilkan dari pekerjaan pasif, contoh pemilik rumah sewa yang mendapatkan penghasilan pasif dari persewaan, penulis buku, pengarang lagu, penemu hak paten, atau setiap profesi yang mendapat royalti atas penjualan kekayaan intelektual karangannya.

Nah, apa beda dengan Pendapatan aktif ?

Pendapatan Aktif ialah penghasilan hasil kerja sehari-hari kamu. Misal kamu bekerja sebagai pegawai swasta, pemerintah, pemilik kios, pengacara, dokter atau lain-lain. Pendapatan aktif mempunyai ciri yakni, saat kita berhenti bekerja maka penghasilan kita akan berhenti alias tak mendapatkan income. Jadi untuk mendapatkan penghasilan aktif, kita mesti bekerja terus menerus tanpa henti. Nah, anda akan memutuskan memilih jenis profesi yang mana ?

Sebenarnya tak perlu memilih, karena, sejumlah profesi yang berjenis Pendapatan Aktif mempunyai peluang untuk mendapatkan penghasilan dari jenis pasif, tentu sajanya jikalau mereka mengalokasikan simpanan penghasilannya kedalam instrumen investasi yang dapat menghasilkan penghasilan pasif.

Mana saja instrument investasi yang bisa mentibakan penghasilan pasif ? barangkali anda bisa memilih salah satu dari jenis investasi di bawah ini, yakni :

1. Obligasi yang ngasih kupon setiap bulan atau per tiga bulan sesuai kontrak.

2. Saham (Deviden dan Capital Gain)

3. Reksadana penghasilan tetap.

4. Rumah Sewa, Homestay, rumah kios, apartemen, atau kios sewa.

5. Bisnis yang dijalankan sendiri atau dioperasikan pihak ke-3.

6. Usaha franchise.


Jenis alokasi investasi tersebut akan lebih baik jikalau dipilih sesuai dengan pengalaman, pengetahuan, dan sisi psikologis calon investor. Karena bagaimanapun juga juga, jenis investasi pastiilah mempunyai resiko, baik yang bersifat besar, sedang, atau pun ringan.

NB : jenis pilihan investasi aset



0 komentar: