Permasalahan Pokok Ilmu Ekonomi Regional - Setiap ilmu pengetahuan mempunyai permasalahan sendiri yang selanjutnya akan dipecahkan. seperti yang diungkapkan oleh Case and Fair (2003) ilmu ekonomi yang tradisional mempunyai 3 pernyataan pokok yang pokok dan perlu dijawab yakni :
1. WHAT
Permasalahan pertama kali adalah manyangkut dengan apa (what) yang akan diproduksi. Dari sini muncul permasalahan produksi yang ialah salah satu bagian penting dalam ilmu ekonomi.
2. HOW
Permasalahan kedua adalah menyangkut dengan pernyataan bagaimana (how) barang tersbut diproduksi. Pertanyaan ini menimbulkan masalah pemakaian dan mendorong aktivitas produksi. Termasuk dalam pertanyaan ini adalah tekhnologi produksi bagaimana akan lebih baik dipergunakan, apa padat karya (Labor Intensive) atau padat modal (Capital Intensive).
3. WHO
Pertanyaan ketiga adalah siapa (who) yang akan mempergunakan hasil produksi tersebut yang menyangkut dengan aspek alokasi dan pemasaran hasil produksi.
Selanjutnya ilmu Ekonomi yang lebih modern mencoba pula menjawab pertanyaan tambahan lainya :
- Kapan (When) Sebaiknya barang tersebut di produksi. Hal ini mendorong pula timbulnya analisis ekonomi yang bersifat dinamis.
- Namun demikian, pertnyaan yang sangatlah realistis tetapi belum dapat dijawab oleh Ilmu Ekonomi tersebut adalah di mana (Where) aktivitas itu mesti dilaksanakan dan unutk memenuhi request di mana? Pertanyaan ini sangatlah penting artinya Karena keadaan geografis dan tingkat upah buruh pada umumnya sangatlah bervariasi antara wilayah sehingga pemilihan alokasi juga menentukan tingkat efisiensi aktivitas produksi dan distribusi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, para ahli Ekonomi Regional mencoba memuaskan unsure lokasi dan tata ruang ke dalam analisis ekonomi. Hal ini selanjutnya mendorong timbulnya analisis Ekonomi Regional yang memfokuskan pembahasanya pada dampak lokasi dan tata ruang dalam pengambilan keputusan bidang ekonomi dan bisnis.
Setelah mengulasa permasalahan ekonomi regional yang mana di dalamnya juga menerangkan adanya ruang dalam analisis ekonomi, dan kita juga mesti mengetahui peranan – peranan apa yang mesti dipenuhi oleh ruang dalam analisis. Naaaah.. kita akan dapat info di bawah ini.
Aspek ruang muncul dalam Analisa Ekonomi Regional dalam berbagai macam bentuk. Dalam analisis yang bersifat mikro, unsure ruang muncul dalam bentuk analisis lokas perusahaan (unit produksi), luas area market, kompetisi antar tempat (Ssari pati patial Competition) dan penentuan harga antar tempat (Ssari pati patial Pricing). Sedngkan dalam analisis yang bersifat makro, unsure ruang ditampilkan dalam bentuk Analisa Konsentrasi Industri, Mobilitas Investasi, dan Factor Produksi Antar Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Regional (Regional Growth), Ketimpangan Pembangunan Antar Wilayah (Regional Disparity) dan Analisa Pusat Pertumbuhan (Growth Poles). Walaupun untuk aspek tertentu saja sebenarnya wilayah juga dianalisis dalam Ilmu Ekonomi, tetapi kerangka analisis maupun kesimpulan yang dihasilkan adalah sangatlah tidaklah sama. Karena itulah, dewasa ini Ilmu Ekonomi Regional telah dapat dianggap sebagai ilmu tersendiri dan ialah cabang dari ilmu ekonomi secara kesemuaan.
Untuk dapat menghasilkan Analisa Ekonomi Regional yang kongkrit dan terukur, unsure ruang dapat ditampilkan dalam variable ongkos angkut yang sangatlah didampaki oleh jarak yang ditempuh. Sedngkan jarak dianalisis umumnya dari lokasi bahan baku ke lokasi pabrik dan selanjutnya ke market, maupun dari daerah pemukiman ke market atau tempat kerja. Ongkos angkut tersebut dapat memdampaki biaya produksi maupun harga jual hasil produksi di market. Karena itu, variable ongkos angkut akan memdampaki penentuan produksi optimal (producer Equilibrium) maupun daya saing produk di market (Ssari pati patial Competition).
Variabel selanjutnyayang juga dapat mewakii unsure ruang dalam Analisa Ekonomi Regional adalah perbedaan struktur dan potensi social-ekonomi antar wilayah. Perbedaan karakteristik wilayah ini ialah hal yang bersifat lumrah (natural) dan berlangsung disemua Negara, baik yang sudah maju maupun edang berkembang. Hal ini dapat berlangsung karena peredaan kandungan sumberdaya alam, tingkat kesuburan tanah maupun keadaan social budaya adalah struktur demografi dan tingkah laku masyarakat yang umumnya sangatlah bervariasi antar wilayah. Perbedaan struktur dan potensi wilayah ini sangatlah memdampaki analisis perkembangan ekonomi regional, analisis ketimpangan ekonomi antar wilayah dan analisis Pusat Pertumbuhan. Selanjutnya variable ini tentu sajanya juga akan sangatlah memdampaki formulasi kebijaksanaan pembangunan dan perensanaan wilayah.
Variable lain yang juga sangatlah penting artinya dalam analisis Ekonomi Regional adalah Interaksi Sosial-ekonomi Antar Wilayah (Ssari pati patial Interaction). Interaksi antar wilayah ini dapat berlangsung dalam 4 bentuk yakni:
a. Perdagangan antar daerah
b. Perpindahan tenaga kerja atau migrasi
c. Lalu lintas modal dan
d. Distribusi inovasi antar wilayah (Ssari pati patial Distribution of Innovation).
Ketiga unsure pertama kali dapat diukur dengan mempergunakan data yang tersedia, sedangkan unsure keempat membutuhkan metode pengukuran tersendiri dengan mempergunakan metode statistic tertentu saja. Variable interksi social-ekonomi antar wilayah ini juga sangatlah penting artinya dalam analisis perkembangan ekonomi regional serta formulasi kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan wilayah sebagai mana sudah disinggung di atas.
1. WHAT
Permasalahan pertama kali adalah manyangkut dengan apa (what) yang akan diproduksi. Dari sini muncul permasalahan produksi yang ialah salah satu bagian penting dalam ilmu ekonomi.
2. HOW
Permasalahan kedua adalah menyangkut dengan pernyataan bagaimana (how) barang tersbut diproduksi. Pertanyaan ini menimbulkan masalah pemakaian dan mendorong aktivitas produksi. Termasuk dalam pertanyaan ini adalah tekhnologi produksi bagaimana akan lebih baik dipergunakan, apa padat karya (Labor Intensive) atau padat modal (Capital Intensive).
3. WHO
Pertanyaan ketiga adalah siapa (who) yang akan mempergunakan hasil produksi tersebut yang menyangkut dengan aspek alokasi dan pemasaran hasil produksi.
Selanjutnya ilmu Ekonomi yang lebih modern mencoba pula menjawab pertanyaan tambahan lainya :
- Kapan (When) Sebaiknya barang tersebut di produksi. Hal ini mendorong pula timbulnya analisis ekonomi yang bersifat dinamis.
- Namun demikian, pertnyaan yang sangatlah realistis tetapi belum dapat dijawab oleh Ilmu Ekonomi tersebut adalah di mana (Where) aktivitas itu mesti dilaksanakan dan unutk memenuhi request di mana? Pertanyaan ini sangatlah penting artinya Karena keadaan geografis dan tingkat upah buruh pada umumnya sangatlah bervariasi antara wilayah sehingga pemilihan alokasi juga menentukan tingkat efisiensi aktivitas produksi dan distribusi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, para ahli Ekonomi Regional mencoba memuaskan unsure lokasi dan tata ruang ke dalam analisis ekonomi. Hal ini selanjutnya mendorong timbulnya analisis Ekonomi Regional yang memfokuskan pembahasanya pada dampak lokasi dan tata ruang dalam pengambilan keputusan bidang ekonomi dan bisnis.
Setelah mengulasa permasalahan ekonomi regional yang mana di dalamnya juga menerangkan adanya ruang dalam analisis ekonomi, dan kita juga mesti mengetahui peranan – peranan apa yang mesti dipenuhi oleh ruang dalam analisis. Naaaah.. kita akan dapat info di bawah ini.
Peranan Ruang dalam Analisa Ekonomi
Tidak dapat disangka bahwasanya adanya ruang (space) adalah ialah keadaan yang nyata dan berlaku disemua Negara. Lebih labih lagi pada Negara yang mempunyai luas daerah cukup luas dan sangatlah bervariasi geografinya, aspek ruang menjadi sangatlah penting sekali dalam analisis ekonomi. Pada Negara yang demikian, pengambilan keputusan ekonomi perlu mempertimbangkanlah laba lokasi dan dampak ruang ini secara eksplisit supaya keputusan yang diambil realistis dan tak salah. Hal ini tak cuma berlaku pada Analisa Ekonomi Mikro.Aspek ruang muncul dalam Analisa Ekonomi Regional dalam berbagai macam bentuk. Dalam analisis yang bersifat mikro, unsure ruang muncul dalam bentuk analisis lokas perusahaan (unit produksi), luas area market, kompetisi antar tempat (Ssari pati patial Competition) dan penentuan harga antar tempat (Ssari pati patial Pricing). Sedngkan dalam analisis yang bersifat makro, unsure ruang ditampilkan dalam bentuk Analisa Konsentrasi Industri, Mobilitas Investasi, dan Factor Produksi Antar Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Regional (Regional Growth), Ketimpangan Pembangunan Antar Wilayah (Regional Disparity) dan Analisa Pusat Pertumbuhan (Growth Poles). Walaupun untuk aspek tertentu saja sebenarnya wilayah juga dianalisis dalam Ilmu Ekonomi, tetapi kerangka analisis maupun kesimpulan yang dihasilkan adalah sangatlah tidaklah sama. Karena itulah, dewasa ini Ilmu Ekonomi Regional telah dapat dianggap sebagai ilmu tersendiri dan ialah cabang dari ilmu ekonomi secara kesemuaan.
Untuk dapat menghasilkan Analisa Ekonomi Regional yang kongkrit dan terukur, unsure ruang dapat ditampilkan dalam variable ongkos angkut yang sangatlah didampaki oleh jarak yang ditempuh. Sedngkan jarak dianalisis umumnya dari lokasi bahan baku ke lokasi pabrik dan selanjutnya ke market, maupun dari daerah pemukiman ke market atau tempat kerja. Ongkos angkut tersebut dapat memdampaki biaya produksi maupun harga jual hasil produksi di market. Karena itu, variable ongkos angkut akan memdampaki penentuan produksi optimal (producer Equilibrium) maupun daya saing produk di market (Ssari pati patial Competition).
Variabel selanjutnyayang juga dapat mewakii unsure ruang dalam Analisa Ekonomi Regional adalah perbedaan struktur dan potensi social-ekonomi antar wilayah. Perbedaan karakteristik wilayah ini ialah hal yang bersifat lumrah (natural) dan berlangsung disemua Negara, baik yang sudah maju maupun edang berkembang. Hal ini dapat berlangsung karena peredaan kandungan sumberdaya alam, tingkat kesuburan tanah maupun keadaan social budaya adalah struktur demografi dan tingkah laku masyarakat yang umumnya sangatlah bervariasi antar wilayah. Perbedaan struktur dan potensi wilayah ini sangatlah memdampaki analisis perkembangan ekonomi regional, analisis ketimpangan ekonomi antar wilayah dan analisis Pusat Pertumbuhan. Selanjutnya variable ini tentu sajanya juga akan sangatlah memdampaki formulasi kebijaksanaan pembangunan dan perensanaan wilayah.
Variable lain yang juga sangatlah penting artinya dalam analisis Ekonomi Regional adalah Interaksi Sosial-ekonomi Antar Wilayah (Ssari pati patial Interaction). Interaksi antar wilayah ini dapat berlangsung dalam 4 bentuk yakni:
a. Perdagangan antar daerah
b. Perpindahan tenaga kerja atau migrasi
c. Lalu lintas modal dan
d. Distribusi inovasi antar wilayah (Ssari pati patial Distribution of Innovation).
Ketiga unsure pertama kali dapat diukur dengan mempergunakan data yang tersedia, sedangkan unsure keempat membutuhkan metode pengukuran tersendiri dengan mempergunakan metode statistic tertentu saja. Variable interksi social-ekonomi antar wilayah ini juga sangatlah penting artinya dalam analisis perkembangan ekonomi regional serta formulasi kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan wilayah sebagai mana sudah disinggung di atas.
0 komentar: