Tuesday, November 18, 2014

BI Memprediksi Perekonomian Indonesia Naik 6,8% Pada 2014


 di bawah yang diajukan oleh pemerintah untuk tahun  BI Memperkiraan Perekonomian Indonesia Naik 6,8% Pada 2014
Pihak Bank Indonesia (BI) kembali lagi memproyeksikan akan perkembangan perekonomian di bawah yang diajukan oleh pemerintah untuk tahun 2014. Jika pemerintah terus beranggapan akan perkembangan perekonomian bisa dikejar di antara 6,4%-6,9%, pihak bank sentral telah memberi jeda lebih sempit dengan batas atas yang jauh lebih rendah, yakni 6,5%-6,8%.

"Pada 2014 mentiba perkembangan ekonomi kita akan terus merangkak naik (ini diperbandingkan 2013). Salah satu yang mengakibatkan adalah factor yang mendukung, adalah prospek perbaikan perkembangan perekonomian global yang diperkuat dengan menguatnya ekonomi Amerika Serikat dan diiringi dengan pemotongan belanja fiskal pemerintah dan membaiknya perekonomian di negara China," Seperti yang disebut Gubernur BI Agus DW Martowardojo pada pertemuan dengan para anggota Komisi XI DPR, pada hari Kamis (20/6).

Amerika serikat juga disampaikan akan terus tumbuh lebih baik perekonomiannya dari tahun ini, yakni terletak di level 2,7% jikalau diperbandingkan dengan perkembangan pada tahun 2013 yang cuma diproyeksi di level 1,9%. China juga diperkirakan akan terus tumbuh stabil. Jika proyeksi perkembangan padatahun ini terletak  di 7,8%, tahun depan angka perkembangan akan tampak sama.

"Kenaikan perkembangan ekonomi dunia kita perkirakan juga akan menambah volume perdagangan dunia dan harga komoditi. Prospek yang lebih baik ini mendorong perkembangan ekonomi Indonesia 2014. Atas dasar itu kita melihat perkembangan ekonomi terletak di 6,4-6,8%," Agus menambahkan

Semua perkiraan tersebut sedikit lebih pesimistis jikalau diperbandingkan dengan asumsi pemerintah. Pemerintah terlalu mengharapkan perkembangan yang lebih pesat dengan mengandalkan konsumsi rumah tangga yang akan berlangsung pada tahun depan yakni pada keadaan tahun pemilu dan investasi asing yang diperkiraan masihlah deras.

"Pihak kita terus melihat perkembangan konsumsi rumah tangga yang akan berlangsung pada 2014 dikarenakan ini ialah momentum pemilu. Ini diperkirakan dampak yang akan berlangsung cukup kuat. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mencapai 5,26%-5,6%," seperti yang disebut oleh Menteri Keuangan Chatib Basri dalam satu peluang rapat kerja yang sama dengan BI dan Komisi XI.

Sumber perkembangan utama lain adalah investasi yang kita harapkan tumbuh 8,8%-10,2%. Chatib menyatakan ini proyeksi yang cukup optimistis. "Angka di kuartal pertama kali tahun ini perkembangan investasi cuma 5,1%,"  ujarnya

0 komentar: