Saturday, November 29, 2014

Pemerintah Berusaha Turunkan Harga, Harga Terus Merangkak Naik

 
Pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2013 kemarin Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta melaksanakan konferensi pers yang dilaksanakan sesudah Rapat Koordinasi Stabilitas Harga Pangan. Dalam konferensi pers tersebut disebut bila sejumlah harga komoditi pangan sudah mulai menurun. Pemerintah juga menambahkan bila mereka optimis harga tersebut akan terus menurun sejalan dengan tibanya barang-barang yang di import ke Indonesia.

Namun nyatanya hari ini - 17 juli 2013 - perkembangan mengejutkan berlangsung di marketan di mana harga komoditi daging sapi di berbagai macam daerah seperti Kolaka, Sulawesi Tenggara, Mataram NTB, dan daerah-daerah lainnya merasakan lonjakan harga mencapai lebih dari Rp. 100.000/kg. Dari berbagai macam sumber yang ada, diketahui bila pemberitaan naiknya harga daging sapi di Jakarta khsususnya telah merebak ke berbagai macam daerah sehingga daerah-daerah pun menaikkan harganya.

Hal ini berperihalan dengan hasil konferensi pers pada sejumlah hari lalu yang menyatakan bila trendd harga Sapi menurun. “Perkembangan harga pangan pokok secara nasional pada minggu ketiga diperbandingkan minggu kedua (bulan Juli) menunjukan trend penurunan secara nasional, terutama sekali komoditi-komoditi yang harganya cukup tinggi,” demikian kata Menko Perekonomian Hatta Rajjasa waktu itu. Dua hari lalu kementerian Kemenko menyatakan bila di Jakarta, tingkat harga daging sapi sudah menurun menjadi Rp 96.000-97.000 sesudah sebelumnya berkisar Rp 98.000, lalu di Bandung dari harga Rp 106.000 menjadi Rp 103.000.

Disisi lainnya, Mentri Pertanian Suswono menyatakan kaget ketika mengetahui bila harga daging sapi di daerah Mataram Nusa Tenggara Barat telah mencapai harga Rp. 100.000 per Kg.

"Waktu kita ke Mataram kemarin, kita cukup kaget ketika mengetahui harga daging sapi di marketan mencapai Rp 100.000 per Kg, padahal Mataram salah satu daerah yang mempunyai sapi cukup banyak," kata Suswono ditemui di Kantornya seperti yang dilansir oleh detik pada  Selasa (16/7/2013).

Suswono menyatakan bila harga daging sapi yang melonjak di daerah akibat tersiarnya kabar tingginya harga komoditi di DKI Jakarta. "DKI Jakarta ini rupanya memberi dampak cukup besar bagi daerah, apalagi di Mataram inflasinya cukup tinggi, sementara trader sapi di Mataram mengaku sudah minta pasokan cukup banyak tetapi dibatasi sama pemasok," Demikian menurut Siswono.

Harga-harga komoditi memanglah sedang meninggi saat ini di Indonesia. Selain daging sapi yang melonjak tajam, komoditi lain seperti cabai, daging ayam dan lain-lain juga merasakan pusingkatan. Indonesia memanglah mempunyai siklus yang unik di mana harga-harga merangkak naik ketika memasuki bulan Ramadhan dan harga akan terus naik ketika mendekati Idul fitri. Namun untuk tahun ini, kenaikan harga juga diakibatkan oleh naiknya BBM yang telah dinaikan pemerintah sebelum bulan Ramadhan tiba.

4 hari sebelumnya Presiden SBY dikabarkan marah karena harga sembako terus beranjak naik. Beliau mengatakankan bila dia telah sejumlah kali mengeluarkan instruksi supaya harga bahan-bahan pokok menurun, tetapi kinerja pemerintahannya tampak lambat. "Terus terang kita tak sabar, sama dengan tak sabarnya rakyat. Bulat. Saudara lihat market tak? Saudara dengarkan sosial media tak?" ujar Presiden dengan nada kesal.

bersama kabar terbaru di hari ini tampak bila harga sembako masihlah tertekan, belum diketahui dengan jelas efektifitas pemerintah dalam menangani semakin naiknya harga sembako saat ini dimarketan.(nm)

dari berbagai macam sumber:
/search?q=#.UeZKUqw8lYA
http://finance.detik.com/read/2013/07/16/203923/2304798/4/suswono-kaget-harga-daging-tembus-rp-100000-kg-di-daerah-lumbung-sapi

0 komentar: