
Berita Ekonomi - Bank Dunia akan mengambil tindakan untuk menurunkan laju perkembangan ekonomi global ke poin 0,2 persen. ini akan turun lebih jauh dari perkiraan perkembangan ekonomi pada bulan januari mentiba. Walaupun berlangsung aktivitas perekonomian yang cukup menguat di zona negara-negara eropa, namun resiko bagi negara-negara maju terindikasikan berkurang dan laju perkembangan terus menguat.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Bank Dunia, di tahun 2013 laju perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) diperkiraan akan naik ke poin 2,2 persen dan sendiri-sendiri akan terus naik menjadi 3,0 persen dan untuk tahun 2014 dan 2015 diperkiraan menjadi 3,3 persen.
Sementara itu, PDB dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia, diproyeksikan akan terus merangkak naik ke kisaran 5,1 persen di tahun 2013, ini masihlah jauh lebih rendah 0,4 persen dari perkiraan Bank Dunia di bulan januari mentiba. sebelum dari semua itu sendiri-sendiri akan merangkak naik menjadi 5,6 persen dan 5, 7 untuk 2014 dan 2015.
Untuk PDB di negara-negara dengan perekonomian tinggi diperkirakan cuma naik tipis ke poin 1,2 persen di tahun ini, masihlah lebih rendah dari perkiraan Bank Dunia sebelumnya yakni 1,3 persen, ini sebelum pergerakan perekonomian ke poin 2,0 persen dan 2,3 persen sendiri-sendiri pada tahun 2014 dan 2015.
Pertumbuhan perekonomian di negara-negara seperti India, Rusia, Brazil, Turki dan Afrika selatan telah tertahan dikarenakan oleh tak lancarnya pasokan yang masuk. Untuk resiko eksternal terus bergerak berkurang, diperkiraan perkembangan dari negara-negara di atas bakalan tak mencapai tingkat pra-krisis terkecuali berlangsung reformasi sisi penawaran yang telah selesai.
Untuk negara besar seperti China, roda perekonomian juga tampak belum bergerak progresif ini dikarenakan oleh otoritas setempat yang berusaha untuk menstabilkan perekonomian, ini tercatat dalam laporan yang dirilis oleh Bank Dunia.
Kaushik Basu sebagai Wakil Presiden Senior dan Kepala Ekonom Bank Dunia mengatakankan, " Walaupun tampak ada tanda harapan di sektor keuangan, perlambatan yang terus-menerus di sektor ekonomi riil membuatnya berlarut-larut luar biasa." ujarnya. Hal ini bisa dilihat dari tetap tingginya level pengangguran di negara-negara dengan perindustrian yang bagus, pengangguran di zona eropa betul-betul terus meningkat, dan perkembangan untuk negara berkembang cenderung melambat, kata Kaushik Basu.
"Sekarang ini kita bergerak ke periode yang tak stabil. Efeknya akan tampak dari perkembangan akan menjadi lambat, tetapi kurang tunduk pada sejumlah fluktuasi yang kuat, ini ditujukan kepada mereka yang berasal dari dunia perbankan, kita mengamati dalam sejumlah tahun terakhir ini, dan itu adalah kabar baik," ujar Andrew Burns sebagai Manajer Makro Ekonomi Global dan penulis utama dari laporan Bank Dunia tersebut, ini disebutnya pada satu konferensi jarak jauh sebelum laporan itu dirilis.
Burns juga menambahkan, "Pertumbuhan bukan lebih lambat karena request yang tak memadai melainkan karena, dalam pandangan kita, perkembangan yang sangatlah kuat kita lihat dalam periode pra-krisis karena fenomena gelembung yang kita lihat pada waktu itu. Dan, apa yang kita lihat sekarang lebih sesuai dengan potensi perkembangan yang pokoki kapasitas di negara-negara berkembang dan oleh karena itu ini adalah satu kasus bergerak menuju keadaan normal baru pasca krisis,"
0 komentar: