
Berita Ekonomi : Terhitung sekitar ratusan kendaraan bermotor nampak dengan antrian yang cukup panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar di Yogyakarta. Pemandangan antrean kendaraan yang cukup panjang yang berlangsung menyusul akan diumumkan resmi kenaikan bahan bakar minyak atau BBM oleh pemerintah pada malam ini (21/06)
Terlihat juga antrean mobil juga motor di sejumlah SPBU yang terletak di kawasan Yogyakarta dan juga Sleman mulai menumpuk semenjak pukul 18.00 WIB, Jumat (21/6/2013). Antrean panjang para penduduk yang ingin mengisi bahan bakar berlangsung di antaranya terletak di SPBU Jl Kaliurang Km 5,5, SPBU Jl Prof Herman Yohanes, SPBU Jalan Sugeng Jeroni, Bugisan; SPBU Jl HOS Cokroaminoto; dan SPBU Terban Jl C Simanjuntak; ;
Semua stasiun untuk pengisian BBM dengan jenis premium yang khusus sepeda motor semuanya telah dibuka. Untuk pengendara sepeda motor telah dibuka dengan empat lajur. Terlihat antrean para pengendara sepeda motor cukup panjang hingga di pinggir jalan. Tidak kurang dari 2-4 anggota kepolisian dipersiapkan untuk berjaga-jaga mengatur arus lalu-lintas yang terletak di dekat SPBU supaya tak berlangsung kemacetan yang menganggu pengguna jalan lainnya.
Di lain tempat juga berlangsung pemandangan yang hampir sama di mana antrean BBM di sejumlah SPBU, berlangsung juga sekitar puluhan mahasiswa dari berbagai macam elemen yang terletak di Yogyakarta melaksanakan aksi demo untuk menolak kenaikan BBM. Perkumpulan yang berdemo itu tersusun dari elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Yogyakarta, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), dan ormas lain. Aksi mereka itu digelar semenjak sore tadi yang dipusatkan di titik nol kilometer atau di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta.
Di dalam aksi itu juga mereka membikin satu lingkaran pas di tengah-tengah perempatan yang pada sore itu arus lalu lintas di kawasan titik nol kilometer tampak sangatlah padat. Akibat oleh kejadian itu semua kendaraan yang berasal dari berbagai macam arah mesti berjalan pelan-pelan untuk mengelaki kecelakaan
Seperti yang disebut oleh salah seorang koordinator aksi M Arief dalam orasinya menyatakan mahasiswa menyatakan pemerintah sampai sekarang ini tetap tak akan mau untuk mendengarkan jeritan dan keluhan rakyat akibat dampak dari kenaikan harga BBM yang menjulang tinggi. Menurut mereka pertolongan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) bukan suatu solusi namun itu jadi alat partai untuk berpolitik.
"Kami tetap menolak. BBM naik berarti akan membunuh rakyat," ujar mereka.
0 komentar: