Tuesday, December 9, 2014

Investasi Properti dan Permasalahan Lahan Hidup Manusia

Investasi properti ialah investasi yang bisa mendapatkan laba besar dalam waktu yang singkat. Karena tak butuh waktu puluhan tahun untuk mendapatkan laba besar dari nilai jual properti. Keuntungan dari investasi properti bisa dialihkan dari hal lain seperti penyewaan atau lainnya.

  ialah investasi yang bisa mendapatkan laba besar dalam waktu  yang singkat Investasi Properti dan Permasalahan Lahan Hidup Manusia

Untuk itulah, banyak para pebisnis yang terjun ke dunia investasi properti. Tentu sasarannya tentu saja untuk perputaran uang supaya uang tak cuma tersimpan di dalam bank. Para pebisnis yang sudah cukup sukses membangun bisnis, berpindah menjadi investor yang menginvestasikan uangnya ke dalam apartemen, perumahan, ruko, perkantoran dan ke yang lainnya.

Di Jakarta dan di kota-kota besar tak lengkap bila tak ada gedung-gedung megah dan tinggi. Tentu karena hasil kerja para investor yang mefaedahkan uangnya untuk investasi properti. Ini membuktikan bahwasanya investasi properti betul-betul akan mendapat laba melimpah baik untuk investasi jangka pendek atau jangka panjang.

Bahkan di kota kecil, sampai ke desa, sudah banyak yang berinvestasi dalam properti. Mulai dari kios, ruko, perumahan, sampai mal-mal terbagun di mana-mana. Ini mendandakan bahwasanya investasi properti pun bisa dilaksanakan untuk golongan biasa, bukan investor sejati, yang cuma mengandalkan modal dan kemauan.

Semua ini berlangsung karena kebutuhan hidup manusia yang membutuhkan tempat tinggal, sarana untuk tempat rekreasi dan sebagainya. Orang hidup pastii membutuhkan tempat tinggal, mau atau tak mau membeli rumah. Jelas, pastii akan membutuhkan rumah. Maka membangun perumahan ialah potensi yang bagus dalam investasi properti.

Permasalahan Lahan Hidup Manusia

Sebuah keluarga mempunyai 10 kepala. 2 kepala yakni orang tua sudah mempunyai lahan tempat tinggal bahkan sudah berbentuk rumah untuk menjaga 8 kepala alias anak-anak. Bila delapan kepala sudah membangun rumah tangga sendiri, maka lahan yang diperlukan lebih dari yang dipunyai orang tua. Tentu akan membutuhkan 10 lahan untuk membangun perumahan.

Hukum Geograhi berlaku bahwasanya setiap wilayah mempunyai batas wilayah. Bila memanglah batas wilayahnya cuma untuk 100 perumahan, maka tak akan bisa membangun rumah lagi kecuali mesti pembangunan bertingkat sebagai solusi alternatif pembangunan rumah. Ini menandakan bahwasanya permasalahan investasi properti menyangkut dengan lahan hidup manusia. Tidak seperti investasi emas atau lainnya, yang tak ada kaitannya dengan lahan hidup manusia.

Bagaimana bila suatu wilayah cuma dipergunakan untuk properti selain untuk tempat tinggal? Maka beban berat bertempat tinggal akan terasa pada orang yang membutuhkan tempat tinggal.

Bila berlangsung kesusahan lahan untuk tempat tinggal, sebutkanlah di Jakarta yang sudah penuh dengan bangunan dan sedikit lahan, maka harga lahan untuk pembangunan rumah bisa mahal. Otomatis, harga rumah untuk kebutuhan hidup seseorang pun akan mahal juga.

Bila investor cuma memikirkan bagaimana investasi properti bisa menguntungkan (baca: bisnis properti) namun tak memperhatikanlah dampak geografis, maka yang berlangsung tentu saja akan mempersusah hidup banyak orang dalam mencari tempat tinggal. Bila terlalu banyak gedung-gedung yang tak ada kaitannya dengan kebutuhan tempat tinggal, maka permasalahan tempat tinggal akan semakin besar.

Solusi Atas Permasalahan Lahan Hidup Manusia

Hal yang utama dalam investasi properti adalah bagaimana manusia bisa tinggal. Ini yang mesti selalu dipikirkanlah dalam investasi properti. Maka perlu fokus membangun perumahan. Selanjutnya adalah bagaimana investasi properti yang terbangun bisa irit lahan namun terkesan mewah? Maka terbangunlah apartemen untuk kelas elit.

Bila memanglah sudah penuh dengan tempat tinggal alias perumahan, maka permasalahan utama manusia sudah terpenuhi. Manusia hidup dengan tempat tinggalnya yang menggembirakan dan aman. Terpenting adalah penuh dengan perumahan bukan gedung-gedung yang tak ada kaitannya dengan tempat tinggal. Hal yang wajar bila sudah penuh tempat tinggal dalam suatu wilayah namun sedikit gedung non rumah.

Fakta dari dunia investasi properti, mesti difahami betul supaya tak menimbulkan kerusakan atau kekurangan lahan rumah.

0 komentar: