Monday, December 8, 2014

Ribuan Proyek BUMN Dievaluasi Terkait Melemahnya Perekonomian Global


Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN melaksanakan evaluasi terhadap sejumlah proyek yang terletak dalam naungan BUMN pada semester kedua tahun 2013 ini. Dilaksanakannya evaluasi ini terkait dengan keadaan melemahnya status perekonomian global.


Saat ditemui di kantornya tadi malam, Dahlan mengatakankan bahwasanya hal yang termasuk akan dievaluasi adalah capital expenditure atau besarnya belanja modal. Dan untuk tahun 2013 ini saja belanja modal BUMN sudah mencapai angka Rp. 260 triliun, sehingga hal ini perlu dijaga ketat supaya investasi di dalam negeri tak anjlok mengingat buruknya iklim ekonomi global.

Sesuai dengan yang beliau sampaikan bahwasanya BUMN mempunyai proyek yang jumlahnya mencapai ribuan, sehingga memanglah sangatlah perlu dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui proyek yang mana yang masihlah boleh terus dijalankan dan mana yang mesti ditunda untuk mengantisipasi memburuknya perekonomian global.


Dahlan Islan juga mengatakankan "Seluruh proyek-proyek BUMN pada umumnya sedang terlaksana, karena di semester II tahun ini memanglah sedang banyak proyek dikarenakan semester I kemarin telah dilaksanakan persiapan tender."


Di lain pihak Dahlan Iskan juga mengatakankan satu proyek anak perusahaannya ada yang memanglah terpaksa ditunda. Seperti proyek penanggulangan sengketa antara Kementrian Pertahanan dengan PT. Angkasa Pura I berupa lahan yang terletak di Bandar Udara Ahmad Yani di Semarang.

"Pembahasan perihal hal ini berjalan dengan lancar, di penghujung tahun ini sudah mendekati final. Dan tahun depan rencananya tender desain akan dilaksanakan," jelasnya.

Proyek yang juga dibatalkan termasuk proyek PT. Garuda Indonesia, Tbk (GIAA) yang rencanya membeli 25 pesawat baru jenis ATR 72-600 asal Perancis yang sudah dianggarkan dengan belanja modal senilai Rp. 1,2 triliun.


Harapan beliau sesudah dibatalkannya proyek PT. Garuda Indonesia adalah pengalihan belanja modal yang diarahkan untuk pembelian pesawat buatan PT. Dirgantara Indonesia jenis CN 295 yang menurut beliau mutu pesawat tersebut tak jauh tidaklah sama dengan pesawat buatan Perancis yang batal dibeli itu.

Proyek berikutnya yang juga dibatalkan adalah proyek PT. ASDP Indonesia Ferry yang telah mempunyai rencana membeli kapal. Menurut Dahlan pembelian kapal akan lebih baik memanglah ditunda terkait saat ini persaingan dalam bidang jasa transportasi juga ketat, apalagi tiket pesawat sudah murah, harga BBM juga sudah naik, jadi memanglah kapal laut agak susah untuk memenangkan persaingan tersebut.

Dan menurut beliau, jikalau semua proyek dihitung, maka cuma sekitar 20% proyek saja yang tertunda, sementara proyek yang lain masihlah aman dan akan terus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ada.

0 komentar: