Sunday, December 21, 2014

Permasalahan di Sektor Ekonomi Indonesia

Sektor Ekonomi Indonesia - Menurut Presiden, dalam sistem ekonomi kapitalisme belum terkandung unsur keadilan. Maka dari itu dalam masa pemeritahannya beliau tak menyerahkan semuanya ekonomi ke mekanisme market. Kepala negara yang telah menjabat selama dua periode berturut - turut ini mengungkap bahwasanya beliau berkepercayaan kuat untuk tak akan menyerahkan ekonomi semuanya ke market. Menurutnya keadaan market belum terlalu bagus untuk menjalankan tugas berat tersebut. Dan dapat dilihat di mana pun contohnya ketika strategi itu diaplikasikan pastii menemui kegagalan. Pernyataan tersebut diutarakan saat bersilatuhrahmi dengan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin ( 4/11/2013 ). 

Tapi beliau menyadari ekonomi akan menjadi lebih efisien ketika diserahkan ke mekanisme market. Sebab dengan begitu aktifitas monopoli akan susah berlangsung. Seperti layaknya satu pilihan yang susah, langkah orang nomor satu di Indpnesia itu juga bukan tanpa kekurangan. Karenanya di sini perlu keseimbangan antara pemerintah dengan mekanisme market. Dimana pemerintah bertugas  mengatur regulasi, menambah infrastruktur dan mendorong pelaku market sehingga tercipta kesinambungan diantara kedua belah pihak.

Beliau berharap pula para pelaku market senantiasa menjalankan tugasnya dengan teratasinya masalah rakyat. Sebagai contoh penerapannya, Presiden ingin tercipta kestabilan harga dengan menjaga persediaan komoditi domestik. Ditegaskan juga bahwasanya peran pemerintah selain  membikin regulasi juga menolong dalam hal anggaran. Tidak adil jikalau pemerintah menjalankan semua tugasnya  namun pelaku bisnis kurang memberi kontribusi. 

“Asal kita saling bekerja sama, kestabilan harga, pangan, energi, dan lain - lain pastii dapat tertangani dengan baik,” imbuh beliau.

Sementara itu di lain pihak Riza Suarga, Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengutarakan guna memperbaiki fundapsikis ekonomi Indonesia pemerintah diminta melaksanakan tindakan radikal. Namun dalam kenyataannya di situasi mendekati pemilihan umum pemerintah sekarang dinilai kurang mengambil tindakan tersebut. Ia menuturkan tindakan itu dapat dimulai dengan memperbaiki nilai tukar rupiah. Mengingat saat ini nilai mata uang Indonesia terhadap dollar kian tak menentu.

Setelah acara diskusi masalah polemik Upah Minimum Provinsi pada hari Sabtu (2/11/2013) di Jakarta,  dia kembali mengatakankan bahwasanya tim kerja ekonomi pemerintah ialah tim ekonomi penakut. Namun disamping itu, ia menambahkan rakyat tak bisa serta merta menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Formula pembenahan ekonomi saat ini tak relevan lagi.” ungkap Riza.

Sedangkan sebahagian pihak menyayangkan sejumlah kebijakan pemerintah terhadap devisa bebas. Hal ini selanjutnya dijadikan alasan dibalik ketakstabilan nilai tukar rupiah saat ini. Akibatnya berimbas tehadap harga barang kebutuhan dari sektor komoditi impor yang kian melonjak tajam. Dari sejumlah keterangan di atas semestinya segenap bangsa Indonesia segera sadar dan berbenah. Mulai dari pemerintah, pelaku bisnis dan semua rakyat diminta bahu - mambahu menuntaskan masalah yang paling menjadi momok negeri ini, yakni sektor ekonomi.

0 komentar: