Saturday, December 20, 2014

Startup Bisnis: Membangun Investasi Bisnis Kelas Kakap

Startup bisnis, banyak yang mengartikan bahwasanya ini adalah satu sistem investasi bisnis yang akan menggerakkan bisnis secara otomatis. Namun startup itu lebih condong pada pembangunan sistem bisnis era digital yang mana mengkaitkan dengan dunia online. misalnya seperti Google dan Facebook yang menghidupi dunia online. Bisa disebut bahwasanya Google adalah startup yang tersukses dalam search engine. Sedangkan Facebook adalah startup yang paling sukses dalam hal social network (SNS).
 banyak yang mengartikan bahwasanya ini adalah satu  Startup Bisnis: Membangun Investasi Bisnis Kelas Kakap

Apakah di Indonesia sudah ada startup bisnis? Sudah ada namun tak sebesar Google dan masihlah tingkat lokal. Sebagai contoh adalah Tokopedia dan Bukalapak, yang ialah situs penyedia lapak online untuk berjualan. Bila memanglah kamu ingin berjualan online, bisa dengan mefaedahkan media kedua itu secara gratis. Bila memanglah kamu mau membikin startup bisnis seperti kedua situs itu, tentu saja bisa, namun perlu perjuangan yang melelahkan dan mempersulit.

Bagamana tata caranya membangun startup bisnis sebagai investasi bisnis kelas kakap? Dalam hal ini lebih baik menyerahkan kepada seorang ahli yakni lewat pendapat Anis Uzjaman dalam buku StartupPedia. Dalam buku tersebut, dijelaskan 6 inti untuk membangun startup bisnis. Berikut pemaparan singkat menyangkut hal-hal yang diperlukan dalam membangun startup untuk investasi bisnis kelas kakap.

Membangun Tim Bisnis

Memang dalam hal membangun tim sangatlah diperlukan dan diperhatikanlah seksama dengan serius untuk kesuksesan investasi bisnis. Mengandalkan kekuatan seorang entrepreneur saja tak menjamin bahwasanya itu akan sukses. Bahkan seorang entrepreneur cuma sebagai penyumbang sebahagian ide untuk memulai bisnis. Ide selebihnya untuk pengembangan tentu saja terletak di tiap tim yang ikut andil dalam kesuksesan startup bisnis.

Menciptakan Produk Bisnis

Seperti yang pernah disebut Robert Kiosaki bahwasanya produk adalah ujung tombak satu bisnis. Lewat produk, maka akan tampak bagaimana misi dari investasi bisnis itu terbangun. Tanpa produk, tak ada satu bisnis. Ada produk walau tak ada sarana atau sistem bisnis, tetap bisa berjualan dalam aktivitas bisnis. Maksud produk di sini adalah tak cuma berfokus pada produk fisik. Bahkan jikalaulau sudah masuk dalam bisnis digital online, tak ada ada produk fisik. Seperti halnya produk Google dan Facebook yang menawarkan jasa iklan online dan lainnya yang tak berbentuk fisik.

Melindungi Keuntungan Melalui Paten

Antar perusahaan yang mempunyai hak paten saja bisa berlangsung konflik menyangkut karyanya. Sebagai misalnya antara Facebook dan Yahoo saling mengklaim dirinyalah yang mempunyai hak atas karyanya. Walau pada akhirnya memanglah kedua perusahaan besar itu berdamai dan saling kerjasama. Ini mendandakan bahwasanya tak mempunyai hak paten atas karyanya berpotensi bisa merasakan pembajakan bahkan bisa saja perusahaan kamu sendiri yang dianggap pembajak. Banyak perusahaan yang masihlah berkembang gagal untuk bertahan sampai lebih dar 5 tahun karena masalah tak mempunyai atau rendahnya hak paten atas karya alias kekayaan intelektualnya.

Pemasaran Produk Bisnis

Pemasaran alias marketing adalah satu upaya mengkomunikasikan kepada konsumen perihal produk yang dikembangkan perusahaan startup. Tanpa ada komunikasi maka tak ada yang perlu kita harapkan dari berdirinya satu perusahaan. Karena memanglah kesuksesan dalam kemunikasi berbanding lurus dengan arus kas masuk untuk perusahaan. Sehingga bagi perusahaan, penting mengoptimalkan strategi komunikasi supaya menghasilkan penjualan terus-menerus.

Tentunya, antara pemasaran dengan penjualan tidaklah sama. Kalau pemasaran lebih kepada sistem dan strategi penjualannya sedangkan penjualan adalah transaksi penjual dan pembeli.

Penggalangan Modal Bisnis

Startup bisnis bisa terwujud karena memanglah ada suntikan modal. Ketika seorang entrepreneur mempunyai ide dalam hal produk dan sistemnya, maka ia tak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkannya. Tentunya, mesti mempunyai investor yang memanglah rela berinvestasi pada bisnis yang dikembangkan si entrepreneur. Jadi, ketika perusahaan sudah terwujud, sebagai pemilik perusahaan tidaklah murni milik si entrepeneur alias wiraswasta melainkan milik orang-orang yang memanglah berinvestasi di dalam perusahaan yang dibangun.

Strategi Exit Sebuah Startup Investasi Bisnis

Alangkah baiknya mengutip secara langsung dari buku StartupPedia (190 : 2015) karya Anis Uzjaman. Berikut kutipan langsungnya:
Exit adalah langkah terakhir dari siklus kehidupan satu startup. Semua tindakan yang diambil oleh seorang CEO dan timnya selama perjalanan membangun startup puncaknya ada di exit. Hal ini mesti dikembangkan secepat mungkin, bahkan lebih baik jikalau dilaksanakan semenjak masa awal startup. Exit memenuhi dan melengkapi siklus hidup startup.

Ada dua strategi exit: IPO dan M&A. Di Amerika Serikat, M&A adalah strategi mainstream. Apapun strategi yang ingin kamu capai, kamu mesti selalu mempunyai visi yang jelas perihal strategi tersebut sedari dini.

0 komentar: