Pengembangan kota perkembangan infrastruktur. Di antaranya, penambahan gedung sekolah. Pada tahun depan, Pemkot Surabaya membangun 18 sekolah baru. Sebab ada kecamatan yang belum mempunyai sekolah negeri seperti SMP.
Kabid pendidikan dasar Dispendik Surabaya Eko Prasetyo Ningsih mengatakankan, ada delapan SMP yang rencananya dibangun pemkot pada 2013. Sekolah baru itu akan dibangun di Gunung Anyar, Kedung Cowek, dan Bangkingan. “Di sejumlah wilayah itu belum ada SMP. Apalagi di Gunung Anyar belum ada SMP negeri sama sekali,” Jelas Eko.
Eko menerangkan jumlah lulusan SD tiap tahun sekitar 52 ribu orang. Sedangkan jumlah SD negeri 430 unit. Jumlah SDN itu itu tak sebanding dengan SMP negeri. Sebab di kota ini cuma ada 52 SMP Negeri.
Tiap tahun pemkot berupaya menambah SMP baru. Tetetapi, rencana itu kerap terganjal kendala. Salah satunya, pembebasan lahan. “Untuk delapan SMP baru nanti, lahannya sudah siap,” jelasnya. Tahun ini pemkot tak membangun sekolah karena mengupayakan pembebasan lahan selesai. bersama demikian, pada 2014 pembangunan sekolah baru bisa dimulai. Dalam waktu dua tahun, pembangunan sekolah baru kita harapkan bisa selesai. bersama begitu, sekolah baru tersebut bisa menampung dengan tertinggi lulusan SD.
Eko mencontohkan, di daerah Kedung Cowek. Di sana cuma ada satu SMP negeri, yakni SMP Negeri 31. Padahal, penduduk wilayah itu sangatlah padat. Tak urung, SMP Negeri 31 menjadi jujukan penduduk di sana. Karena itu, kata Eko, perlu ada penambahan SMP baru di sana.
Demikian pula di Kecamatan Gunung Anyar di kecamatan tersebut, malah belum ada SMP negeri. Padahal penduduk wilayah pegunungan Anyar dan sekitarnya cukup padat dengan perkembangan kota yang kini menyasar kawasan Surabaya Timur.
Anggota komisi C DPRD Surabaya Simon Lekatompessy mengatakankan, tahun depan pemkot menganggarkan dana Rp 233 Miliar untuk pembangunan sekolah. Baik sekolah baru maupun rehab sekolah. Simon mengatakan, ada 10 SD dan 8 SMP yang dibangung tahun depan. “Untuk sekolah menengah sebenarnya ada 10 unit, tetapi termasuk yang direhab,” ujarnya.
Komisi C berjanji mengawal pembangunan sekolah yang ditangani Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Jangan sampai pembangunan atau rehab sekolah tak sesuai dengan spesifikasinya. DCKTR mesti lebih cepat dalam menuntaskan berbagai macam proyek fisiknya. Sebab infrastruktur pendidikan mesti segera tersedia dengan tertinggi.
0 komentar: