Sunday, December 14, 2014

Omzet Parsel Menurun, Pedagang Mengeluh


Beberapa trader parsel di arena Pekan Baru mengeluhkan omzet yang di dapat dari penjualan parsel tahun ini. Mereka mengeluh dikarenakan omzet tahun ini merasakan penurunan diperbandingkan dengan omzet parsel tahun lalu. Lebih detil lagi, menurut sejumlah trader parsel omzet mereka tahun ini turun hingga 30% dibanding tahun lalu.

"Penjualan parsel kita tahun ini sebahagian besar cuma kustomer lama saja, seperti sejumlah golongan pemerintah, dan sejumlah perusahaan swasta di Riau," Ungkap Wati sebagai salah satu trader "Parsel Bunda" di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru ketika ditemui hari Rabu kemarin.

Hal tersebut menunjukan bahwasanya pembeli yang memesan parsel cuma dari golongan bukan perseorangan, sedangkan pembelian parsel dari golongan pribadi nyaris menurun dengan drastis.

"Biasanya tanggal 17 Ramadhan itu mulai banyak terjual, tetapi tahun ini agak susah terjual," tutur Wati yang memanglah sudah berkiprah di dunia bisnis parsel semenjak 6 tahun lalu sekaligus mempunyai karyawan berjumlah 9 orang.

Meskipun demikian, Wati tetap optimis bahwasanya parselnya akan lalu hingga mendekati hari raya Idul Fitri nanti. "Setiap tahun seperti biasa kita sukses menjual sampai dengan 500 paket parsel, harganya bervariasi mulai dari Rp. 70.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 terkait request kustomer," tambahnya.

Di sisi lain, Yudi sebagai salah satu trader parsel lainnya yang berdagangn di sekitar Jalan Harapan Jaya juga menyampaikan hal senada bahwasanya penjualan parsel tahun ini menurun. Dan menurutnya, pemicu menurunnya minat pembeli parsel tahun ini adalah naiknya harga BBM.

"Dalam penjualan parsel biasa kita mendapatkan laba antara Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 150.000 per paketnya. Saya sih terus berharap supaya parsel kita bisa terjual semuanya," kata Yudi.

Related Posts:

0 komentar: