Sunday, December 28, 2014

Mengupas Tentang Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah mekanisme dalam mengelola ketersedian mata uang yang dilaksanakan oleh suatu negara yang mempunyai kepentingan tertentu saja. misal tindakannya berupa kontrol inflasi, memutuskan tingkat suku bunga, bahkan yang menyangkut dengan sistem perbankan di negara tersebut.

Sebenarnya semua sistem yang dilaksanakan ini bersasaran untuk tercapainya keseimbangan internal dan eksternal serta terpenuhinya sasaran ekonomi makro. Dalam keseimbangan internal terkandung sejumlah poin penting seperti perkembangan ekonomi yang tinggi, terjaganya keadaan harga dan keadilan pembangunan secara kesemuaan wilayah. Sedangkan keseimbangan eksternal lebih dikenal dengan keseimbangan neraca pembayaran, Lalu ekonomi makro yang dimaksud yakni keadaan yang kondusif di mana diukur dengan ketersediaan lapangan kerja, kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran internasional. Jadi kebijakan moneter sangatlah diperlukan ketika adanya masalah dalam kestabilan ekonomi sehingga hal ini disebut dengan tindakan stabilisasi. Dampaknya pastii akan dirasakan pada sektor riil yang sebelumnya berlangsung pada sektor perbankan dulu.

Otoritas Moneter atau yang lebih dikenal Bank Sentral berupaya mengendalikan laju inflasi dengan menjaga keseimbangan antara stok uang dengan stok barang, Karenanya kebijakan moneter ialah cara untuk menggapai tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi secara berkesinambungan disamping tetap menjaga kestabilan harga di marketan. Tindakan lainnya yang dilaksanakan mekanisme ini antara lain pada sektor tingkat suku bunga, intervensi di market valas dan berperan sebagai pos terakhir untuk bank-bank yang menghendaki uang jika berlangsung kesusahan likuiditas.

Jenis-jenis Kebijakan Moneter

Menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar ditujukan untuk mengendalian jumlah uang. Kebijakan moneter bisa dikelompokkan menjadi dua, antara lain :
 
Kebijakan Moneter ekspansif
Merupakan kebijakan dilaksanakan dengan cara memperbanyak jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini biasanya dilaksanakan ketika keadaan ekonomi merasakan resesi atau depresi guna menjadi solusi masalah pengangguran dan menambah daya beli masyarakat (request masyarakat). Kebijakan ini dikenal sebagai kebijakan moneter longgar.
 
Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebalikan dari kebijakan ekspansif, kebijakan kontraktif adalah mengurangi jumlah uang yang beredar. Tentunya kebijakan ini diaplikasikan pada saat situasi ekonomi merasakan inflasi. Dikenal dengan sebutan kebijakan uang ketat.
 
Di dalam proses mekanisme kebijakan moneter terkandung instrumen yang mesti dijalankan, antara lain sebagai berikut :
  • Operasi Pasar Terbuka, mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat bernilai pemerintah. Seperti SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU (Surat Berharga Pasar Uang).
  • Fasilitas Diskonto, pengendalian jumlah uang yang beredar dilaksanakan dengan cara mengatur tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
  • Rasio Cadangan Wajib, menjaga jumlah uang yang beredar dengan mematok batas minimal jumlah dana cadangan perbankan yang mesti disimpan pada pemerintah.
  • Himbauan Moral, adalah Himbauan yang diberikan kepada para pelaku ekonomi guna mengendalikan jumlah uang beredar.

0 komentar: