Maskapai NAM Air - Jika sebelumnya dalam pernyataan yang dilontarkan oleh Presien Direktur Sriwijaya Air, Chandra Lie percaya maskapai penerbangan anak usaha Sriwijaya Air NAM Air dapat terbang perdana pada 2 Oktober 2013 kemarin, namun pada kenyataannya belum dapat terealisasi.
Hal itu disinyalir karena belum adanya izin AOC (Air Operator Certificate) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Karena di dalam prosedur AOC itu terkandung lima tahap. Sedangkan NAM Air baru dapat mencapai tahap keempat yakni membikin manual atau membikin prosedur pemakaian pesawat, evaluasi dokumen prosedur pesawat, pengadaan pesawat dan pengujian fasilitas pesawat. Masih ada satu tahap tersisa untuk mendapatkan izin yakni tahap tes pesawat dan demo evakuasi. Apabila NAM Air telah menyelasaikan kelima tahap tersebut maka dapat dipastiikan Kemenhub segera mengeluarkan izin AOC.
Diatas kertas anak perusahaan Sriwijaya ini berstatus maskapai pengumpan (feeder) Sriwijaya Air. bersama demikian daerah pelosok seperti kabupaten dan kota dapat dicapai oleh maskapai medium service ini. Menerbangi rute-rute seperti Labuan Bajo, Ende, Larantuka, dan Rote. Sehingga Sriwijaya Air bakal mengantongi AOC 121, yakni sertifikat yang dipunyai maskapai yang mengoperasikan pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk.
Sementara itu sebanyak 200 anak yatim piatu diajak berekreasi ke Taman Impian Jaya Ancol dan Kidzania Jakarta. Acara ini guna memeriahkan ulang tahun Sriwijaya Air yang ke-10 sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR).
Serangkaian acara ini rencananya akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 7 sampai 10 November 2013. Pada hari terakhir itu akan menjadi momen spesial karena Sriwijaya Air berusia genap 10 tahun sebagai maskapai penerbangan di Indonesia. Atas dasar dukungan dan kepercayaan kustomer setia, maka Sriwijaya Air sudah mencapai misinya dalam melayani penerbangan dari Sabang hingga Merauke. Sehingga dalam selebrasi Hari Ulang Tahun (HUT) Sriwijaya Air ke 10 ini mengusung tema "Merajut Pulau, Mendekatkan Jarak". Pemilihan tema ini rupanya pas sebulan sesudah pembukaan rute baru wilayah paling ujung timur di Indonesia yakni Timika dan Merauke.
NAM Flying School
NAM Flying School ialah sekolah pendidikan penerbang yang dipelopori oleh PT National Aviation Management (NAM) sebagai anak perusahaan Sriwijaya Air. Sekolah penerbangan ini bermarkas di bandara Desari pati pati Amir Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Nantinya lulusan dari NAM Flying School ini akan mempunyai sejumlah sertifikat, diantaranya sertifikat private pilot license (PPL), Commercial Pilot License (CPL), instrument rating, flight instructur course dan foreign endorse license.
Selama beroperasinya sekolah penerbang ini yang telah memasuki tahun ke-4, mereka telah menerima siswa pendidikan angkatan ke-7. Peminatnya di Indonesia sendiri sangatlah banyak, bahkan dari luar negeri pun ada. Awalnya calon peserta lulusan SMK masihlah bisa untuk mendapatkan pendidikan di sini, namun seiring perkembangan jaman dan tuntutan kriteris maka ada kenaikan tingkat minimum untuk masuk yakni sarjana.
Setiap gelombang masuk NAM Flaying School cuma menyediakan kuota sebanyak 30 calon pilot saja. Dalam setahun tersusun dari dua gelombang dan latihan mempergunakan 8 pesawat serta dua simulator.

0 komentar: